Dzikir adalah salah satu ibadah yang paling mudah dilakukan, namun memiliki pahala dan keutamaan yang sangat besar. Dengan berdzikir, seorang muslim senantiasa mengingat Allah, menjaga hatinya dari lalai, serta menguatkan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Di antara waktu terbaik untuk berdzikir adalah pagi dan petang hari, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Dzikir pagi dan petang menjadi benteng seorang muslim dari segala keburukan, sekaligus sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh rasa syukur dan tawakal.
1. Pengertian Dzikir Pagi dan Petang
a. Dzikir secara umum
Secara bahasa, dzikir berarti mengingat. Dalam istilah syariat, dzikir berarti menyebut, mengingat, dan menghadirkan Allah dalam hati, lisan, dan perbuatan.
b. Dzikir pagi dan petang
Adalah bacaan-bacaan doa dan kalimat dzikir yang dianjurkan dibaca setelah shalat Subuh hingga matahari terbit (pagi), serta setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari (petang).
2. Landasan Syariat Dzikir Pagi dan Petang
a. Anjuran dari Al-Qur’an
Allah berfirman:
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu pada dirimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, tanpa mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A‘raf: 205).
b. Anjuran dari Hadis Nabi
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang membaca dzikir di pagi hari, maka dia berada dalam perlindungan Allah hingga petang. Dan barangsiapa yang membacanya di petang hari, maka dia berada dalam perlindungan Allah hingga pagi.” (HR. Muslim).
3. Keutamaan Berdzikir di Pagi dan Petang Hari
a. Mendapat Perlindungan dari Allah
Dzikir pagi dan petang menjadi perisai dari godaan syaitan, keburukan makhluk, dan bencana yang tidak terlihat.
b. Menguatkan Keimanan dan Keteguhan Hati
Dengan dzikir, hati seorang muslim selalu terhubung dengan Allah, sehingga lebih tegar menghadapi cobaan.
c. Mendatangkan Ketenangan Jiwa
Allah berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra‘d: 28).
d. Bentuk Syukur atas Nikmat Allah
Pagi hari adalah awal nikmat hidup, dan petang hari adalah waktu mensyukuri nikmat sepanjang hari.
e. Dijaga Malaikat
Dzikir pagi dan petang menjadi sebab turunnya penjagaan malaikat yang diutus Allah SWT.
4. Bacaan Dzikir yang Dianjurkan
a. Membaca Ayat Kursi
Sebagai pelindung dari gangguan syaitan.
b. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (tiga kali)
Sebagai doa perlindungan dari keburukan makhluk dan kejahatan.
c. Doa sayyidul istighfar
Sebagai pengakuan dosa dan permohonan ampunan.
d. Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Mengagungkan Allah dengan bacaan: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
e. Shalawat atas Nabi Muhammad ﷺ
Sebagai bentuk cinta dan doa agar mendapat syafaat beliau.
5. Tips Agar Konsisten Berdzikir di Pagi dan Petang
a. Membiasakan setelah shalat Subuh dan Ashar
Karena waktu tersebut sangat tepat untuk berdzikir sesuai sunnah.
b. Menyediakan waktu khusus yang tenang
Agar dzikir lebih khusyuk dan menghadirkan hati.
c. Menggunakan buku saku dzikir atau aplikasi
Membantu agar bacaan tidak terlupa.
d. Menjadikan dzikir sebagai rutinitas harian
Seperti halnya makan dan minum, dzikir juga menjadi kebutuhan jiwa.
6. Teladan Rasulullah ﷺ dalam Berdzikir
Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan dzikir pagi dan petang. Bahkan beliau mengajarkan kepada para sahabat agar senantiasa membacanya setiap hari, karena dzikir tersebut adalah benteng hidup seorang muslim.
Berdzikir di pagi dan petang hari adalah amalan ringan namun penuh keutamaan. Ia menjadi pelindung dari keburukan, sumber ketenangan, penguat iman, sekaligus wujud syukur seorang muslim kepada Allah. Dengan menjadikannya sebagai rutinitas, seorang muslim akan senantiasa berada dalam naungan rahmat Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Mari kita mulai hari dengan dzikir, dan menutupnya dengan dzikir, agar setiap detik kehidupan kita selalu penuh berkah.