Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang dan toleransi kepada semua makhluk. Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik dalam menunjukkan sikap toleransi kepada non-Muslim. Dalam berbagai kesempatan, beliau menunjukkan sikap yang penuh keadilan, kelembutan, dan kebaikan terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah: 8)
Dari ayat ini, Islam mengajarkan bahwa selama non-Muslim tidak memusuhi umat Islam, maka mereka harus diperlakukan dengan baik dan adil. Lalu, bagaimana sikap seorang Muslim terhadap non-Muslim dalam kehidupan sehari-hari?
1. Menghormati Hak dan Kewajiban Non-Muslim
Dalam Islam, non-Muslim memiliki hak-hak yang harus dihormati, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang menyakiti seorang kafir dzimmi (non-Muslim yang hidup dalam perlindungan Islam), maka aku akan menjadi lawannya di hari kiamat." (HR. Abu Dawud)
Islam mengajarkan bahwa non-Muslim yang hidup dalam masyarakat Muslim berhak atas:
Kebebasan beribadah sesuai keyakinan mereka
Hak atas keamanan dan perlindungan
Kesetaraan dalam muamalah (hubungan sosial dan ekonomi)
2. Bersikap Adil dalam Berinteraksi
Islam melarang umatnya untuk berbuat zalim terhadap siapapun, termasuk kepada non-Muslim. Allah berfirman: "Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS. Al-Ma'idah: 8)
Ini berarti bahwa dalam urusan pekerjaan, perdagangan, atau interaksi sosial lainnya, seorang Muslim harus tetap menjunjung tinggi prinsip keadilan tanpa memandang agama seseorang.
3. Menjaga Hubungan Baik dalam Kehidupan Sehari-hari
Islam tidak melarang umatnya untuk menjalin hubungan baik dengan non-Muslim selama tidak ada unsur permusuhan atau hal-hal yang bertentangan dengan akidah. Rasulullah ﷺ sendiri berinteraksi dengan non-Muslim dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:
Berdagang dengan mereka
Menerima tamu non-Muslim di rumahnya
Berbuat baik kepada tetangga yang non-Muslim
Seorang Muslim diperbolehkan bekerja sama dengan non-Muslim, berteman, atau bahkan memberikan hadiah sebagai bentuk akhlak yang baik.
4. Tidak Mencela Kepercayaan Orang Lain
Islam melarang umatnya mencela agama atau keyakinan lain. Allah berfirman: "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan." (QS. Al-An'am: 108)
Sikap ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan penghormatan terhadap keyakinan orang lain, meskipun seorang Muslim tetap teguh dalam akidahnya.
5. Berdakwah dengan Hikmah dan Akhlak yang Baik
Islam menganjurkan dakwah kepada non-Muslim, tetapi harus dilakukan dengan cara yang bijaksana. Allah berfirman: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik." (QS. An-Nahl: 125)
Rasulullah ﷺ tidak pernah memaksa seseorang untuk masuk Islam. Sebaliknya, beliau berdakwah dengan kelembutan, sehingga banyak orang tertarik pada ajaran Islam karena akhlak beliau yang mulia.
6. Menghormati Perayaan Non-Muslim, tetapi Tidak Ikut Merayakan
Seorang Muslim diperbolehkan menghormati perayaan agama lain tanpa ikut serta dalam ritual ibadah mereka. Sikap ini penting untuk menjaga hubungan baik tanpa mengorbankan prinsip agama.
Islam adalah agama yang mengajarkan toleransi dan kedamaian. Rasulullah ﷺ sendiri telah memberikan teladan dalam berinteraksi dengan non-Muslim dengan penuh kelembutan dan keadilan. Sebagai seorang Muslim, kita harus mampu menyeimbangkan antara berbuat baik kepada non-Muslim dan tetap menjaga akidah kita. Dengan menunjukkan akhlak yang baik, kita tidak hanya mencerminkan nilai Islam, tetapi juga menjadi duta Islam yang sesungguhnya.